+6281222211974
kontak@nurulhudapeleyan.com
AKSI DAMAI SANTRI, GERAKAN CINTA BUKAN AMARAH
AKSI DAMAI SANTRI, GERAKAN CINTA BUKAN AMARAH
Sun, 19 October 2025
Penulis : RedaksiNH

Pengasuh Pesantren Nurul Huda, Habib Muhammad Taufiq Al Djufri. Menegaskan bahwa kejadian yang bermula dari penayangan yang tidak pantas di salah satu stasiun televisi nasional Trans 7 membangkitkan gelombang di kalangan santri. Fenomena santri yang turun ke jalan bukanlah ledakan emosi, melainkan pancaran cinta dan kehormatan terhadap nilai-nilai pesantren serta para masyayikh yang mereka muliakan.

Habib Muhammad Taufiq memandang bahwa aksi ini bukan semata gerakan sosial, melainkan niat ibadah yang mengandung nilai-nilai ruhani yang tinggi. Dalam pandangan beliau, ada setidaknya tiga nilai utama yang melandasi gerakan ini:

1. Nilai Safar Perjalanan yang Bernilai Ibadah

Aksi damai yang dilakukan para santri adalah bagian dari safar fi sabilillah sebuah perjalanan yang diniatkan untuk membela kehormatan marwah para masyayikh & pesantren.
Dalam ajaran Islam, safar bukan sekadar perpindahan tempat, tetapi ruang terbuka bagi doa-doa mustajab. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa doa orang yang sedang bepergian termasuk di antara doa yang tidak tertolak. Maka langkah kaki para santri yang berjalan di bawah terik matahari bukan sekadar langkah protes, melainkan langkah doa, langkah cinta, langkah yang dicatat malaikat.

2. Nilai Ukhuwah – Rasa Satu Tubuh dalam Persaudaraan

Habib Muhammad Taufiq, mengingatkan sabda Rasulullah ﷺ yang sering diulang oleh Hadratal Habib Musthofa Al Djufri:

مَنْ لَمْ يَهْتَم بِأَمْرِ الْمُسْلِمِينَ فَلَيْسَ مِنّا

“Barang siapa yang tidak peduli terhadap urusan kaum muslimin, maka ia bukan bagian dari kami.”
Hadis ini menjadi ruh dari gerakan para santri. Mereka turun bukan karena provokasi, bukan karena kebencian, tapi karena rasa peduli terhadap marwah saudara seiman.
Dalam tradisi pesantren, jika satu santri merasa tersakiti, maka yang lain ikut merasakannya; jika satu kiai dilecehkan, maka semua santri merasa terpanggil untuk menjaga kehormatannya.
Inilah wujud ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah ma’hadiyah—persaudaraan yang lahir dari hati yang tulus dan cinta yang murni.

3. Nilai Syiar – Menjaga Marwah Pesantren dan Tradisi Salafus Sholeh

Aksi damai santri juga menjadi syiar—tanda kebangkitan nilai-nilai pesantren di tengah arus media yang sering kali melupakan adab dan kepekaan terhadap umat.
Ketika para santri berkumpul dengan niat yang ikhlas, mengangkat suara tanpa kebencian, itulah syiar keindahan Islam yang sebenarnya. Syiar yang menunjukkan bahwa pesantren tidak diam ketika kehormatan dijatuhkan, namun juga tidak melawan dengan kekerasan.
Mereka berdiri dengan sopan, dengan dzikir di hati.

Aksi damai ini adalah madrasah besar tentang kesadaran dan kehormatan.
Santri belajar bahwa membela marwah kiai bukan hanya keberanian fisik, tapi juga keteguhan spiritual.
Mereka diajarkan bahwa berjuang bukan dengan benci, tapi dengan adab; bukan dengan maki, tapi dengan dzikir.

Penulis: Ahmad Muhajir

Artikel

Artikel Lainnya

KIRAB SANTRI BERSHOLAWAT SITUBONDO,...
Situbondo - Pondok Pesantren Nurul Huda , mengikuti lomba kirab santri bersalawat,yang bertempat di alun alun situbondo. Sabtu (25/10/2025). acara...
Sat, 25 October 2025 | 4:45
KARAKTER DAN PRINSIP SANTRI...
Hari Santri bukan sekadar peringatan, bukan sekedar upacara, tetapi momen untuk meneguhkan kembali jati diri seorang santri sebagai penjaga ilmu,...
Wed, 22 October 2025 | 10:43
PENAMPILAN KREATIF SANTRI PADA...
Situbondo –Pondok Pesantren Nurul Huda (PPNH) di Desa Peleyan, Kapongan, Kabupaten Situbondo, melaksanakan upacara Hari Santri Nasional (HSN), di halaman...
Wed, 22 October 2025 | 4:32
MENJAGA MARWAH PESANTREN DI...
Belakangan ini publik ramai membicarakan salah satu tayangan Trans7 yang dinilai menyinggung dunia pesantren. Banyak pihak, khususnya kalangan santri dan...
Fri, 17 October 2025 | 9:04